MGC Daily Market Overview 19 Maret 2025

Bagikan artikel ini

Harga Emas Melesat ke Rekor Tertinggi di Tengah Ketegangan Geopolitik dan Kebijakan Tarif AS

Harga emas melonjak akibat meningkatnya ketegangan global dan kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Menurut Reuters, harga emas mencapai level tertinggi baru dalam perdagangan Selasa.

Pergerakan Harga Logam Mulia Global:

  • Emas Spot: Naik 1,05% menjadi US$3.032,96 per ounce.
  • Emas Berjangka AS: Naik 1,2% ke US$3.040,80 per ounce.
  • Silver Spot: Menguat 0,4% ke US$33,96 per ounce.
  • Platinum: Turun tipis 0,1% ke US$999,15 per ounce.
  • Palladium: Stabil di US$965,56 per ounce.

Nicky Shiels dari MKS PAMP SA menyatakan ketegangan Timur Tengah mendorong permintaan emas sebagai aset lindung nilai. Presiden AS Donald Trump mengusulkan kebijakan tarif baru yang akan berlaku mulai 2 April 2025. Pertemuan Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin berfokus pada gencatan senjata di Ukraina. Pelaku pasar menantikan keputusan Federal Reserve mengenai kebijakan suku bunga minggu ini. The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga, namun ada peluang pemangkasan pada Juni 2025.

XAU/USD

BUY                  3035

TP                     3048

SL                     3009

 

Harga Minyak Turun Saat Trump dan Putin Bahas Gencatan Senjata di Ukraina

Harga minyak mentah dunia melemah akibat perkembangan geopolitik dan wacana damai Rusia-Ukraina. Menurut Reuters, Brent Crude turun 0,7% ke US$70,56, sementara WTI Crude turun 1,0% ke US$66,90. Bob Yawger dari Mizuho menyebut konflik global mempengaruhi permintaan serta produksi minyak dunia. Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas langkah perdamaian di Ukraina. Kesepakatan ini berpotensi melonggarkan sanksi terhadap ekspor bahan bakar Rusia. Putin menyetujui penghentian serangan terhadap infrastruktur energi selama 30 hari. Namun, peningkatan ekspor energi Rusia masih membutuhkan waktu. Trump berjanji akan melanjutkan serangan besar terhadap kelompok Houthi di Yaman. Bob Yawger memperingatkan bahwa serangan di wilayah produsen minyak bisa menurunkan pasokan global. Di Palestina, Israel melanjutkan serangan udara di Gaza, menewaskan lebih dari 400 orang. Pasar juga menantikan data stok minyak AS, yang diperkirakan naik 0,9 juta barel di Maret 2025.

WTI/USD

SELL                      66.70

TP                          65.94

SL                          66.70

 

Analisis EUR/USD: Konsolidasi di 1,0930 Saat Momentum Melemah

EUR/USD stabil setelah sesi Eropa, bertahan di sekitar 1,0930 tanpa arah yang jelas. Pasangan mata uang ini kesulitan menemukan momentum baru setelah reli minggu lalu.

Indikator teknis:

  • RSI tetap di wilayah jenuh beli (73) tetapi mulai mendatar, menandakan melemahnya momentum bullish.
  • MACD mencetak batang hijau datar, menunjukkan ketidakpastian tren.

Level kunci:

  • Resistance: 1,1000, penghalang utama secara historis.
  • Support awal: 1,0850, dengan pijakan kuat di 1,0800 (moving average 20-hari).

Penembusan di bawah 1,0800 dapat memicu koreksi lebih dalam, sementara bertahan di atas 1,0900 menjaga prospek bullish.

EUR/USD

BUY                    1.09342

TP                       1.09678

SL                       1.09055

 

GBP/USD Terkoreksi di Bawah 1,3000 Setelah Sentuh Puncak 4 Bulan

Pound Melemah Jelang Keputusan The Fed dan BoE
GBP/USD turun 0,12% ke 1,2975 setelah mencapai 1,3000, tertinggi dalam 4,5 bulan.

Pasar mengabaikan data ekonomi dan lebih fokus pada kebijakan proteksionis Donald Trump serta keputusan moneter The Fed dan BoE.

  • The Fed diprediksi menahan suku bunga, tetapi sikap kebijakan masih belum jelas.
  • BoE diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga pada Kamis, dengan pasar melihat 54 bps pemangkasan dalam setahun.
  • OECD memangkas proyeksi pertumbuhan Inggris dari 1,7% menjadi 1,4%.

Analisis Teknikal GBP/USD

  • RSI mendekati jenuh beli, menunjukkan potensi koreksi.
  • Support: 1,2911 (terendah 17 Maret).
  • Resistance: 1,3000, dengan target berikutnya di 1,3047 jika ditembus.

Pasangan ini masih bullish, tetapi momentum melemah, sehingga koreksi ke 1,2900 mungkin terjadi sebelum reli lebih lanjut.

GBP/USD

BUY                      1.29933

TP                         1.30235

SL                         1.29651

 

Bank of Japan Tetap Tahan Suku Bunga, Fokus pada Kenaikan di Masa Depan

BoJ Pertahankan Kebijakan, Pasar Tunggu Kenaikan Selanjutnya
Bank of Japan (BoJ) diperkirakan mempertahankan suku bunga di 0,50%, dengan pasar menanti sinyal kenaikan berikutnya.

  • Inflasi Jepang masih tinggi, dengan CPI inti-inti naik 2,5% di Januari.
  • PDB Jepang tumbuh 0,6% di Q4 2024, lebih lambat dari 0,7% sebelumnya.
  • Kenaikan upah mencapai 5,46%, mendukung ekspektasi suku bunga lebih tinggi.
  • Imbal hasil obligasi 10 tahun Jepang naik ke level tertinggi sejak 2008.

Survei Bloomberg menunjukkan 48% ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga pada Juli. Namun, BoJ tetap berhati-hati terhadap risiko global, termasuk perang dagang akibat tarif proteksionis Donald Trump.

Dampak pada USD/JPY

  • Jika BoJ menegaskan pendekatan data-dependent, USD/JPY bisa naik menuju 151,31.
  • Jika ada indikasi kenaikan suku bunga secepatnya di Mei, USD/JPY bisa jatuh ke 146,50.

Secara teknikal:

  • Support: 147,41 (terendah 13 Maret), 147,00, 146,54.
  • Resistance: 150,00, 151,31, 151,93 (SMA 200-hari).

Konferensi pers Gubernur Kazuo Ueda pada 13:30 WIB dapat menentukan arah pergerakan JPY lebih lanjut.

USD/JPY

BUY                        149.495

TP                           149.766

SL                           149.097

 

Wall Street Tertekan Jelang Keputusan The Fed dan Kebijakan Tarif Trump

Pasar saham AS anjlok pada Selasa (18/3) akibat ketidakpastian seputar kebijakan moneter The Fed dan dampak kebijakan proteksionis Donald Trump.

Indeks Wall Street:

  • Dow Jones (DJIA): 🔻0,62% ke 41.581,31
  • S&P 500 (SPX): 🔻1,07% ke 5.614,66
  • Nasdaq (IXIC): 🔻1,71% ke 17.504,12

Faktor Penyebab:

  1. Keputusan The Fed:
    • Diperkirakan menahan suku bunga tetap.
    • Pasar perkirakan pemangkasan 60 bps tahun ini, meski beberapa pejabat masih wait-and-see.
  2. Kebijakan Tarif Trump:
    • Ketidakpastian luasnya cakupan tarif membuat investor defensif.
    • Dampak terhadap inflasi masih dievaluasi.
  3. Inflasi AS:
    • Harga impor naik di atas ekspektasi pada Februari 2025.
    • Meningkatkan kekhawatiran The Fed akan lebih lambat memangkas suku bunga.

Kesimpulan:

  • Investor bersikap hati-hati menjelang keputusan The Fed.
  • Ketidakpastian tarif dan inflasi memicu aksi jual di pasar saham.
  • Volatilitas tinggi berpotensi berlanjut hingga proyeksi ekonomi The Fed diperbarui.
DOW JONES

BUY                           41646

TP                              41902

SL                              41376

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham. Seluruh konten ini bersifat informatif. Max Trader Community tidak menjamin kelengkapan dan akurasinya. Max Trader Community tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian, baik langsung maupun secara tidak langsung, akibat penggunaan informasi yang tersedia di konten ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait