Harga Emas Naik Tajam, Investor Berbondong-bondong Mencari Safe-Haven di Tengah Ketidakpastian Tarif AS
Harga emas melonjak seiring meningkatnya permintaan safe-haven akibat kebijakan tarif baru Amerika Serikat. Logam mulia kompak menguat dalam perdagangan Selasa (11/3), didorong ketidakpastian ekonomi global. Emas spot naik 1% menjadi US$2.917,79 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,7% ke US$2.920,90 per ons. Perak spot melonjak 2% ke US$32,77 per ons, platinum naik 1,9% ke US$976,00 per ons. Sebaliknya, palladium melemah 0,1% menjadi US$941,84 per ons, menunjukkan perbedaan tren pasar. Analis MarketPulse OANDA, Zain Vawda, menilai lonjakan harga emas didorong pelemahan dolar AS. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan tarif 50% untuk baja dan aluminium Kanada, mengejutkan pasar. Kebijakan ini memicu ketidakpastian, meningkatkan permintaan emas sebagai lindung nilai dari gejolak ekonomi.
Harga emas tetap didukung oleh ketidakpastian pasar, meski telah mengalami kenaikan signifikan sepanjang 2025. Prospek geopolitik global juga berpengaruh, dengan potensi meredanya konflik dapat membatasi kenaikan harga. Investor menantikan data inflasi AS guna menentukan arah kebijakan suku bunga Federal Reserve. Pasar memperkirakan The Fed mulai memangkas suku bunga pada Juni 2025, menguntungkan emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
XAU/USD

BUY 2911
TP 2931
SL 2890
Harga Minyak Naik Tipis, Pasar Masih Dibayangi Ancaman Tarif AS
Harga minyak mencatat kenaikan kecil pada Selasa (11/3), didorong pelemahan dolar AS. Brent crude naik 0,4% menjadi US$69,56 per barel, sedangkan WTI naik 0,3% ke US$66,25 per barel.
Analis Senior Price Futures Group, Phil Flynn, menilai pelemahan dolar membuat minyak lebih menarik bagi investor luar AS. Namun, pasar masih diliputi kekhawatiran akibat ancaman tarif besar dari Presiden AS, Donald Trump. Trump mengumumkan rencana tarif 50% pada impor baja dan aluminium dari Kanada, memicu volatilitas. Investor cemas karena ketidakpastian kebijakan tarif bisa mengguncang perekonomian global.
Administrasi Informasi Energi AS (EIA) memperkirakan produksi minyak mencapai rekor 13,61 juta barel per hari di 2025. Laporan menunjukkan persediaan minyak meningkat 4,2 juta barel, namun pasar menunggu data resmi EIA. Investor juga mencermati kebijakan suku bunga The Fed serta langkah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). OPEC berencana meningkatkan produksi mulai April 2025, menambah dinamika pasar minyak global.
WTI/USD

BUY 66.56
TP 67.38
SL 65.52
EUR/USD Naik, Dolar AS Tertekan Kekhawatiran Ekonomi dan Optimisme Jerman
EUR/USD menyentuh level tertinggi empat bulan di 1,0920 pada sesi Amerika Utara, Selasa (11/3). Dolar AS melemah akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi di AS, mendorong pelepasan aset Greenback. Indeks Dolar AS (DXY) turun ke 103,30, level terendah dalam empat bulan terakhir. Investor khawatir kebijakan “America First” Presiden Trump memicu guncangan ekonomi besar. Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Mei meningkat menjadi 51% dari 37% sebelumnya. Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan menjadi fokus pasar untuk menentukan arah kebijakan The Fed.
Optimisme dari Jerman Perkuat Euro
Euro menguat setelah Partai Hijau Jerman mendukung kesepakatan belanja pertahanan baru. Harapan peningkatan pengeluaran pertahanan Jerman mendorong sentimen positif terhadap EUR. Rencana ini dapat memperlebar batas pinjaman Jerman dan merangsang pertumbuhan ekonomi zona Euro. ECB telah memangkas suku bunga dua kali tahun ini, namun pasar kini menilai kembali prediksi pemotongan lebih lanjut. Gubernur Bank Finlandia, Olli Rehn, menegaskan inflasi inti zona Euro telah sejalan dengan target 2%. Rehn juga memperingatkan bahwa tarif AS bisa memangkas output global lebih dari 0,5% dalam dua tahun mendatang.
EUR/USD

SELL 1.09068
TP 1.08512
SL 1.09653
GBP/USD Menguat, Dolar AS Tertekan Kebijakan Tarif Perdagangan
GBP/USD naik ke 1,2945, menguat 0,53%, seiring pelemahan Dolar AS akibat kebijakan perdagangan AS. Trump menaikkan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, memicu ketegangan dagang. Kanada membalas dengan bea impor listrik ke New York, Michigan, dan Minnesota.
Data Ekonomi AS dan Prospek The Fed
Laporan JOLTS AS menunjukkan peningkatan lowongan kerja ke 7,740 juta, di atas ekspektasi 7,63 juta. Investor kini memperkirakan pelonggaran kebijakan The Fed sebesar 82 basis poin dalam beberapa bulan ke depan. Rilis data inflasi AS Februari pada hari Rabu akan menentukan peluang pemangkasan suku bunga di Juli.
Analisis Teknis GBP/USD
Pound mempertahankan tren naik dengan higher highs dan higher lows berturut-turut. Namun, RSI mendekati level jenuh beli, membuka peluang koreksi harga dalam jangka pendek. Jika GBP/USD menembus 1,2950, target berikutnya adalah 1,3000. Jika gagal bertahan di atas 1,2900, kemungkinan akan turun menuju SMA 200-hari di 1,2789.
GBP/USD

SELL 1.29346
TP 1.28914
SL 1.29849
BoJ Diperkirakan Tahan Suku Bunga, Tekanan pada Yen Berlanjut
Bank of Japan (BoJ) kemungkinan mempertahankan suku bunga pada Maret untuk menjaga stabilitas keuangan dan menghindari pengetatan dini.
Ekonom Standard Chartered, Chong Hoon Park dan Nicholas Chia, memperkirakan kenaikan suku bunga bertahap mulai Kuartal 2-2025.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan BoJ:
- PDB Kuartal 4 tumbuh 2,2% secara tahunan, didorong oleh ekspor, tetapi permintaan domestik masih lemah.
- Indikator ekonomi Januari:
- Produksi industri menyusut -1,1% (m/m).
- PMI tetap di bawah 50, menandakan kontraksi.
- Upah riil turun -1,8% (y/y), membatasi konsumsi.
- Inflasi inti (tanpa makanan & energi) mencapai 2,5% (y/y), melebihi target BoJ sejak Juli 2024.
- JPY melemah, tekanan dari harga energi yang tinggi.
Dampak terhadap Pasar & Yen:
- Obligasi JGB jangka panjang mengalami aksi jual karena sentimen global dan imbal hasil Bund yang lebih tinggi.
- Perbedaan imbal hasil tenor 10 tahun menembus level terendah September, membuka peluang pelemahan lebih lanjut bagi USD/JPY.
- Kenaikan suku bunga yang tiba-tiba dapat mengganggu perdagangan Yen-carry, menyebabkan volatilitas global.
BoJ kemungkinan akan menunda kenaikan hingga Kuartal 2-2025, menyeimbangkan risiko inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
USD/JPY

BUY 147.875
TP 148.396
SL 146.826
Wall Street Anjlok, Kekhawatiran Resesi dan Tarif Trump Tekan Pasar
Pasar saham AS kembali terpuruk pada Rabu, 12 Maret 2025, dengan S&P 500 turun hingga 5.528,41, mendekati batas koreksi 10% dari rekor tertinggi 6.144,15 pada 19 Februari. Aksi jual besar-besaran dipicu oleh tarif impor baja & aluminium yang dinaikkan dua kali lipat oleh Presiden Donald Trump, meningkatkan risiko perlambatan ekonomi.
Pasar Bergejolak, Investor Panik
- Dow Jones (-1,14%) turun 478,23 poin ke 41.433,48.
- S&P 500 (-0,76%) turun 42,49 poin ke 5.572,07.
- Nasdaq (-0,18%) turun 32,23 poin ke 17.436,10.
Faktor-Faktor Tekanan Pasar:
- Perang Dagang Trump
- Tarif 50% pada baja & aluminium Kanada membuat investor khawatir dampaknya terhadap perdagangan global.
- Eskalasi tarif terhadap Kanada, Meksiko, dan China meningkatkan kekhawatiran resesi.
- Volatilitas Pasar
- S&P 500 kehilangan kapitalisasi USD4 triliun (Rp66.000 triliun) sejak puncaknya.
- Nasdaq memasuki koreksi 10%, memicu aksi jual lebih lanjut.
- Kinerja Perusahaan yang Mengecewakan
- Saham maskapai & ritel anjlok akibat prospek bisnis yang suram.
- Kohl’s (-24,1%), Delta Air Lines (-7,3%), American Airlines (-8,3%), Oracle (-3,1%).
- Sentimen Konsumen Melemah
- Banyak eksekutif perusahaan memperingatkan dampak tarif terhadap keuangan mereka di kuartal mendatang.
- Laporan Inflasi AS Ditunggu
- Investor menantikan data inflasi AS yang akan menentukan apakah kebijakan moneter Fed perlu lebih agresif.
Tekanan Jual Dominan
- Sektor teknologi & barang konsumsi non-primer mencatat penurunan paling kecil, meski tetap dalam tekanan.
- Rasio saham yang turun lebih banyak dari yang naik: 1,6:1 di NYSE dan 1,1:1 di Nasdaq.
- Volume perdagangan mencapai 19,01 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 20 hari terakhir (16,56 miliar saham), menandakan aksi jual besar-besaran.
Dengan ketidakpastian tarif, kebijakan belanja pemerintah, dan inflasi, investor cenderung menahan keputusan besar dalam portofolio mereka.
DOW JONES

BUY 41550
TP 41983
SL 41007
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham. Seluruh konten ini bersifat informatif. Max Trader Community tidak menjamin kelengkapan dan akurasinya. Max Trader Community tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian, baik langsung maupun secara tidak langsung, akibat penggunaan informasi yang tersedia di konten ini






