MGC Daily Market Overview 10 Maret 2025

Bagikan artikel ini

Harga Emas Berpotensi Naik: Pasar Menunggu Katalis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Logam mulia mengalami pergerakan fluktuatif meski harga emas tetap stabil pada akhir pekan lalu, Jumat (7/3). Pasar masih mencari pemicu baru di tengah ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan Amerika Serikat (AS). Menurut CNBC International, harga emas stabil sementara logam mulia lainnya mengalami pergerakan berbeda.

  • Emas spot turun 0,1% ke US$2.906,04 per ons.
  • Emas berjangka AS melemah 0,4% ke US$2.914,10 per ons.
  • Perak spot turun 0,8% ke US$32,35 per ons.
  • Platinum melemah 0,6% ke US$960,70 per ons.
  • Palladium naik tipis 0,4% ke US$946,15 per ons.

Analis RJO Futures, Bob Haberkorn, menyebut pasar emas menunggu pemicu baru di tengah ketidakpastian global. Investor masih memburu emas sebagai aset lindung nilai dalam kondisi pasar yang tidak menentu.
Presiden AS, Donald Trump, menyatakan ekonomi negaranya sedang dalam transisi menuju kondisi lebih baik. Trump tidak berspekulasi mengenai resesi atau perlambatan ekonomi akibat kebijakan tarif AS.

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menegaskan kebijakan tarif tetap berlaku hingga ada solusi fentanyl. Masalah fentanyl melibatkan Meksiko, Kanada, dan China, menjadi perhatian utama AS dalam kebijakan perdagangan.

Data tenaga kerja AS menunjukkan nonfarm payrolls bertambah hanya 151.000 pada Februari 2025. Angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 160.000 tenaga kerja baru. Revisi data Januari menunjukkan penurunan dari 143.000 menjadi 125.000 tenaga kerja baru. Upah rata-rata per jam naik 0,3% di Februari, melambat dibanding kenaikan 0,5% di Januari. Secara tahunan, pertumbuhan upah turun menjadi 4% dibandingkan sebelumnya.

Bob Haberkorn menilai data tenaga kerja yang lemah memberi dorongan bagi emas dan melemahkan dolar. Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bank sentral akan berhati-hati dalam kebijakan moneter. Meskipun ekonomi masih kuat, data terbaru memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga. Pasar kini memperkirakan pemotongan suku bunga 78 basis poin atau tiga kali sebesar 25 basis poin di 2025.

XAU/USD

 

BUY                             2912

TP                                2929

SL                                2896

 

Harga Minyak Menguat: Pasar Sambut Sanksi AS dan Rencana Pemangkasan Produksi Rusia

Harga minyak mentah global mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat (7/3).
Pasar merespons positif ancaman sanksi baru Amerika Serikat terhadap Rusia.

Menurut CNBC International, harga minyak mentah mengalami kenaikan sebagai berikut:

  • Minyak Brent naik 1,5% ke US$70,50 per barel.
  • Minyak WTI naik 1,02% ke US$67,04 per barel.

Analis Price Futures Group, Phil Flynn, mengatakan pasar menyambut baik sanksi tambahan terhadap Rusia. Ancaman dari Presiden AS, Donald Trump, menjadi katalis yang dinantikan pasar minyak.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, mengisyaratkan kemungkinan pengurangan produksi minyak. Hal tersebut memberikan sedikit kelegaan bagi pasar minyak global. “Jika Anda tidak suka harga minyak saat ini, tunggu sebentar,” ujar Phil Flynn.

Pasar juga mencermati kebijakan Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC). OPEC berencana menambah produksi sebesar 138.000 barel per hari.

Investor turut mengawasi kebijakan ekspor minyak yang lebih ketat dari AS. Pemerintah AS berencana menekan Iran agar ekspor minyaknya mendekati nol.

WTI/USD

SELL                 66.66

TP                      66.03

SL                      68.11

 

EUR/USD Bertahan di Atas 1,0850, Didorong Kekhawatiran Ekonomi AS

EUR/USD mengawali pekan dengan positif, diperdagangkan di sekitar 1,0860 pada sesi Asia Senin. Kenaikan ini didukung oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi AS.

Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menilai ketidakpastian bisnis dapat menekan permintaan. Namun, ia menyebut tidak ada alasan untuk segera mengubah suku bunga.

Data Nonfarm Payrolls (NFP) AS naik 151.000 di Februari, di bawah perkiraan 160.000. Revisi data Januari turun dari 143.000 menjadi 125.000, membebani Dolar AS (USD).

Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, memastikan tarif impor baja dan aluminium 25% tetap berlaku. Keputusan ini berpotensi meningkatkan biaya bisnis dan mempengaruhi sentimen pasar.

Euro (EUR) mendapat dukungan dari reformasi fiskal Jerman, termasuk revisi rem utang. Jerman merencanakan pengeluaran €500 miliar untuk infrastruktur dan pertahanan.

Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas suku bunga 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar. ECB mengindikasikan kebijakan kurang ketat, membuka peluang jeda pemangkasan lanjutan.

EUR/USD

BUY                1.08647

TP                   1.09406

SL                   1.07788

 

Pound Sterling Bertahan Dekat 1,2900, Dolar AS Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif Trump

Pound Sterling (GBP) stabil di dekat 1,2900 terhadap Dolar AS (USD) pada sesi Amerika. Investor melihat tarif Trump lebih sebagai taktik negosiasi daripada ancaman serius.

Presiden AS mengecualikan mobil dari Kanada dan Meksiko dari tarif 25% selama sebulan. Pemerintah juga mempertimbangkan pengecualian tarif untuk beberapa produk pertanian.

Pasar menunggu data Nonfarm Payrolls (NFP) AS Februari, yang diprediksi naik 160 ribu. Data ADP menunjukkan sektor swasta hanya menambah 77 ribu pekerjaan, di bawah estimasi.

Klaim tunjangan pengangguran awal turun ke 221 ribu, lebih baik dari ekspektasi 235 ribu. Data ini mempengaruhi spekulasi terhadap kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed).

Pound melemah meski Bank of England (BoE) mengambil pendekatan pelonggaran yang moderat. Gubernur BoE menyoroti dampak perang dagang Trump dan kenaikan biaya kerja di Inggris.

Pasar memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga BoE tahun ini sebesar 25 basis poin. BoE sebelumnya memangkas suku bunga menjadi 4,5% pada pertemuan kebijakan Februari.

GBP/USD

BUY                                1.29373

TP                                   1.29808

SL                                   1.28804

 

USD/JPY Berpotensi Melemah ke 147,00 di Tengah Momentum Negatif

Dolar AS (USD) berpotensi menguji kembali level terendah 147,30 terhadap Yen Jepang (JPY). Support berikutnya di 147,00 kemungkinan besar masih tetap aman dari tekanan jual lebih lanjut.

Analis UOB Group menilai momentum bearish meningkat, membuka peluang pelemahan ke 147,00. Namun, USD/JPY harus menembus resistance di 148,35 untuk mengonfirmasi stabilisasi harga.

Dalam jangka pendek, USD diperkirakan tetap dalam kisaran 148,00 – 150,00. Penembusan tegas di bawah 148,00 bisa memicu penurunan lebih lanjut hingga 147,30.

Skenario bearish tetap berlaku selama resistance kuat di 149,30 belum ditembus. Jika USD/JPY gagal menahan tekanan jual, potensi pelemahan lebih dalam dapat terjadi.

USD/JPY

SELL                 147.226

TP                      146.464

SL                      148.483

 

Wall Street Menguat Setelah Pernyataan Powell, Nasdaq Melonjak 0,7%

Indeks saham utama di Wall Street menguat pada Jumat (7/3/2025), didorong oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell.

  • Dow Jones naik 222,64 poin (+0,52%) ke 42.801,72.
  • S&P 500 naik 31,68 poin (+0,55%) ke 5.770,2.
  • Nasdaq menguat 126,97 poin (+0,7%) ke 18.196,22.

Meski menguat, ketiga indeks utama masih mencatatkan penurunan mingguan:

  • Dow Jones turun 2,37%.
  • S&P 500 turun 3,1%.
  • Nasdaq turun 3,45%.

Faktor Penggerak Pasar:

  • Powell menegaskan The Fed akan berhati-hati dalam melonggarkan kebijakan moneter, menunda pemangkasan suku bunga.
  • Sektor teknologi, energi, utilitas, dan industri mencatatkan kenaikan tertinggi di S&P 500.
  • Sektor keuangan, kebutuhan primer, dan non-primer mengalami pelemahan.

Pergerakan Saham Individu:

  • Broadcom (+8,6%) melonjak setelah laba kuartalan melebihi ekspektasi.
  • Hewlett Packard Enterprise (-12%) anjlok akibat dampak tarif impor AS.
  • Costco (-6%) turun karena laba kuartalan lebih rendah dari estimasi akibat kenaikan biaya merchandise.

Komoditas dan Pasar Global:

  • Harga emas turun 0,4% ke $2.914,1 per ons setelah data tenaga kerja AS dirilis.
  • Indeks dolar AS melemah 0,15%, membatasi penurunan emas.
  • Bursa Eropa melemah, dipimpin oleh sektor barang mewah dan pertambangan:
    • STOXX 600 turun 0,46%.
    • DAX Jerman anjlok 1,75%.
    • CAC 40 Prancis turun 0,94%.
    • FTSE 100 Inggris bergerak datar.

Pergerakan Mata Uang:

  • Poundsterling menguat 0,4% terhadap dolar AS ke 1,292 USD/GBP.
  • Pound melemah 0,4% terhadap euro ke 1,19 EUR/GBP.

Dengan ketidakpastian kebijakan The Fed, pasar masih mencermati arah suku bunga serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi global.

DOW JONES

BUY                    42621

TP                       42934

SL                       42370

 

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham. Seluruh konten ini bersifat informatif. Max Trader Community tidak menjamin kelengkapan dan akurasinya. Max Trader Community tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian, baik langsung maupun secara tidak langsung, akibat penggunaan informasi yang tersedia di konten ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait