Emas Stabil di Tengah Ketidakpastian Global dan Pelemahan Dolar
Harga emas melemah tipis meski dolar jatuh ke level terendah empat bulan. Investor menunggu data penggajian AS sebelum mengambil keputusan. Emas bertahan di atas USD2.900 per ons karena ketidakpastian kebijakan perdagangan. Emas spot turun 0,1% ke USD2.913,99 per ons pada perdagangan terbaru. Kontrak emas berjangka naik 0,2% dan ditutup di USD2.926 per ons.
Dolar AS merosot lebih dari 1%, mendukung stabilitas harga emas. Pasar tetap berhati-hati jelang rilis data ketenagakerjaan AS pekan ini. Tren fundamental emas tetap positif di tengah ketidakpastian global.
Emas mencetak rekor tertinggi 11 kali sepanjang 2025, puncaknya USD2.956,15 per ons. Harga emas naik 11% sejak awal tahun, didorong ketidakpastian ekonomi. Kebijakan tarif baru AS meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven. Tarif tambahan terhadap impor China, Meksiko, dan Kanada memicu reaksi pasar. Pertumbuhan penggajian sektor swasta AS melambat jauh di bawah ekspektasi. Ekonom memperkirakan laporan ketenagakerjaan AS akan menunjukkan kenaikan 160.000 pekerjaan. Hasil laporan ini dapat menentukan arah harga emas ke depan. Jika data ketenagakerjaan lemah, emas bisa mendapat tekanan jual. Jika data kuat, harga emas bisa menembus USD3.000 per ons.
Perak naik 1,7% ke USD32,52 per ons, paladium turun 0,6% ke USD936,40. Platinum menguat tipis 0,1% ke USD961,55 per ons dalam perdagangan terbaru. Investor terus mencermati kebijakan ekonomi AS dan dampaknya pada logam mulia.
XAU/USD

BUY 2915
TP 2934
SL 2899
Minyak Melemah, OPEC+ dan Kebijakan AS Bayangi Pasar
Harga minyak global melemah empat sesi berturut-turut akibat lonjakan stok AS. Minyak Brent turun 2,45% ke USD69,30 per barel, WTI anjlok 2,86% ke USD66,31.
Stok minyak AS naik 3,6 juta barel, jauh melebihi perkiraan analis. Pasar bereaksi negatif terhadap laporan stok minyak dari EIA. Tarif dagang AS terhadap Kanada, China, dan Meksiko memperburuk sentimen pasar. Kanada dan China langsung mengumumkan langkah balasan atas kebijakan tarif AS. Ketegangan dagang memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
OPEC+ berencana menaikkan produksi minyak sebesar 138.000 barel per hari. Penambahan produksi ini merupakan pertama kali sejak 2022. OPEC+ memastikan pasokan ditingkatkan secara bertahap untuk menjaga keseimbangan.
AS mengakhiri lisensi operasi Chevron di Venezuela, menambah ketidakpastian pasokan. Langkah AS ini bisa mengurangi ekspor Venezuela hingga 200.000 barel per hari. Permintaan minyak global naik 1,6 juta barel per hari dibanding tahun sebelumnya.
JP Morgan mencatat konsumsi minyak mencapai 103,6 juta barel per hari bulan lalu. Angka ini masih di bawah proyeksi pertumbuhan 1,8 juta barel per hari. Investor mencermati kebijakan OPEC+ dan ketidakpastian ekonomi global. Minyak tetap di bawah tekanan dengan pasar energi dalam kondisi volatil.
WTI/USD

BUY 66.56
TP 67.90
SL 65.03
EUR/USD Naik Jelang Keputusan Suku Bunga ECB
EUR/USD melonjak 1,75%, mendekati 1,0800 akibat perubahan strategi tarif Trump. ECB diperkirakan memangkas suku bunga 25 bp, menurunkan suku bunga deposito menjadi 2,5%.
Pedagang memangkas taruhan pemangkasan lebih lanjut karena inflasi masih tinggi. Pasar melihat kurang dari 70 bp pemangkasan suku bunga ECB untuk 2025. Data ADP menunjukkan 77.000 pekerjaan baru di AS, jauh di bawah ekspektasi. ADP gagal berkorelasi dengan NFP sejak perubahan metodologi 2022. Trump menunda tarif otomotif selama satu bulan untuk menghindari dampak ekonomi. NFP AS diprediksi naik ke 160.000 dari 143.000 pada Januari. EUR/USD melonjak 185 pips, mencapai level tertinggi sejak November 2024.
Pair ini menembus EMA 200-hari di 1,0640 dalam sesi perdagangan harian.
EUR/USD naik 4% dalam tiga hari, mencapai level tertinggi 17 minggu.
Osilator teknis menunjukkan kondisi jenuh beli, risiko koreksi masih tinggi.
EUR/USD

SELL 1.08039
TP 1.06610
SL 1.08556
GBP/USD Melonjak di Tengah Data AS yang Lemah
GBP/USD naik 0,55% ke 1,2864 akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Data ADP AS menunjukkan hanya 77.000 pekerjaan baru, jauh di bawah ekspektasi 140.000.
IMP Jasa AS naik ke 53,5 dari 52,8, menunjukkan ekspansi bisnis yang lebih kuat. Sub-indeks Harga yang Dibayarkan melonjak dari 60,4 ke 62,6, mengindikasikan tekanan inflasi.
Pelaku pasar memperhitungkan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 74,5 bp untuk 2025.
Komentar pejabat BoE menunjukkan kebijakan moneter ketat tetap diperlukan untuk mengatasi inflasi. GBP/USD tetap dalam kisaran 1,2850-1,2870 meskipun ada volatilitas pasar.
Secara teknikal, GBP/USD bullish setelah menembus SMA 200-hari di 1,2786.
Penutupan di atas level tersebut membuka peluang kenaikan ke 1,3000.
Gagal bertahan di atasnya bisa membawa GBP/USD turun ke 1,2700.
GBP/USD

BUY 1.28928
TP 1.29405
SL 1.28076
USD/JPY Terjebak dalam Kisaran 148,80 – 150,70
USD/JPY bergerak volatil dan diperdagangkan dalam kisaran 148,80 – 150,70. Gagal bertahan di bawah 148,50 menunjukkan potensi ketidakpastian lebih lanjut.
Dalam jangka pendek, USD/JPY cenderung tetap dalam kisaran 148,00 – 151,50. Harga turun tajam sebelum rebound kuat ke 149,88, menunjukkan pasar yang tidak stabil.
Dalam 1-3 minggu ke depan, bias USD sedikit bearish tetapi tidak cukup kuat untuk menembus 148,50.
Pasar menunggu sinyal lebih jelas sebelum menentukan arah berikutnya.
USD/JPY

BUY 149.134
TP 149.877
SL 148.088
DOW JONES

BUY 43047
TP 43182
SL 42631
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham. Seluruh konten ini bersifat informatif. Max Trader Community tidak menjamin kelengkapan dan akurasinya. Max Trader Community tidak bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian, baik langsung maupun secara tidak langsung, akibat penggunaan informasi yang tersedia di konten ini






